Muh Yusuf rosali

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Pendidikan

“Sistem Pendidikan di Indonesia”

Beberapa waktu lalu, sistem pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang cukup signifikan. Perubahan ini, terjadi pada kurikulum yang digunakan sebagai sistem pembelajaran di Indonesia. Dimana kurikulum 2016 yang sebelumnya telah dipakai, berganti menjadi kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Meskipun kenyataannya, tidak semua sekolah menggunakan kurikulum 2016.

Kemndikbud menjelaskan bahwa kurikulum baru atau 2013 ini akan diprioritaskan pada sekolah yang memiliki akreditasi A atau sekolah yang memiliki standart internasional.

Salah satu syarat pelaksanaan kurikulum 2013 yaitu kurikulum baru ini harus bisa terjangkau oleh distributor buku. Kemendikbud menuturkan bahwa kurikulum 2013 akan fokus pada pembangunan sikap, karakter, pengetahuan, serta keterampilan dengan berlandaskan pada pendekatan ilmiah. Selain itu, kurikulum 2013 juga akan lebih fokus mengenai hubungan pembelajaran dengan rasa syukur kepada Tuhan. Yaitu melalui pengamatan, percobaan, dan penciptaan sebuah karya.

Musliar Kasim, wakil kemendikbud sendiri beranggapan, kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik dibanding dengan hafalan. Hal itu dikarenakan selama ini, peserta didik terlalu dibebani hafalan yang akhirnya membuat tingkat kreativitasnya menjadi tidak efektif. Anggota Dewan Pertimbangan Presiden. Meutia Hatta menuturkan, bahwa kurikulum 2013 bertujuan untuk membentuk karakter generasi penerus yang berkualitas, cinta tanah air dan cinta bangsanya. Sehingga sudah dipastikan, kurikulum 2013 ini akan menuntut peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga diharapkan bisa terbentuk generasi yang berkualitas dalam diri peserta didik. Namun tidak semua masyarakat Indonesia menyetujui diterapkannya kurikulum 2013 ini. Mereka menganggap perubahan kurikulum ini dilakukan dengan mendadak dan cenderung seperti paksaan.

Tidak hanya itu, sebagian orang juga beranggapan bahwa kurtilas (kurikulum tiga belas) kurang fokus karena sistemnya yang menggabungkan2 mata pelajaran yang memiliki substansi pokok yang berbeda. Meskipun sebenarnya, kurtilas akan membuat mata pelajaran yang diajarkan menjadi lebih sederhana. Walaupun akhirnya, pengetahuan peserta didik juga akan berkurang karena materi tidak dipelajari secara keseluruhan. Melainkan terpisah-pisah sehingga bukan tidak mungkin siswa menjadi kebingungan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga segera disempurnakan pak

05 Apr
Balas



search

New Post